Mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Muhammadiyah Ponorogo (UMPO) sukses menyelenggarakan kegiatan Gelar Budaya Batik di Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 3 Madiun. Mengusung tema “Goresan Batik Sebagai Bentuk Warisan Budaya Indonesia”, kegiatan ini bertujuan menumbuhkan kecintaan generasi muda terhadap budaya lokal sekaligus mengenalkan nilai-nilai kearifan lokal kepada pelajar.
Acara yang digelar dalam bentuk pameran mini, talkshow, dan workshop membatik ini merupakan bagian dari implementasi mata kuliah Sosiologi Budaya dan Komunikasi Massa, sekaligus menjadi sarana pengabdian mahasiswa kepada masyarakat. Dalam pelaksanaannya, mahasiswa FISIP UMPO menggandeng pengrajin batik lokal untuk memberikan pelatihan langsung kepada siswa MAN 3 Madiun.
Ketua panitia menyampaikan bahwa kegiatan ini bertujuan agar generasi muda tidak hanya mengenal batik sebagai pakaian, tetapi juga memahami nilai sejarah, filosofi, dan proses kreatif di baliknya.
“Kami ingin menunjukkan bahwa batik bukan sekadar kain, tapi simbol identitas bangsa. Melalui kegiatan ini, kami berharap pelajar lebih mencintai budaya sendiri dan tidak melupakan akar budayanya,” ujarnya.
Kepala MAN 3 Madiun, menyambut baik kolaborasi ini dan berharap kegiatan semacam ini bisa rutin digelar di lingkungan sekolah.
“Batik adalah warisan budaya dunia dari Indonesia. Edukasi semacam ini penting sebagai penguatan karakter dan wawasan kebangsaan siswa,” katanya.
Selain menjadi sarana edukasi budaya, kegiatan ini juga menjadi bagian dari promosi program studi di lingkungan FISIP UMPO. Mahasiswa turut memperkenalkan profil kampus, program studi Ilmu Komunikasi dan Ilmu Pemerintahan, serta peluang karir yang bisa diraih oleh lulusan FISIP.
Dengan menggabungkan edukasi, budaya, dan promosi akademik, kegiatan Gelar Budaya Batik ini diharapkan menjadi model kegiatan kampus yang berdampak langsung bagi masyarakat, sekaligus menegaskan peran aktif mahasiswa FISIP UMPO dalam menjaga dan merawat budaya bangsa.
