Mahasiswa Program Studi Ilmu Komunikasi Universitas Muhammadiyah Ponorogo (UMPO) menggelar kegiatan penyuluhan bertema “Gen Z Anti Burn Out: Menjaga Kesehatan Mental dan Produktivitas Remaja di Era Digital” di MAN 1 Kota Madiun.
Kegiatan ini merupakan bagian dari implementasi mata kuliah Komunikasi Antarpribadi dan Komunikasi Massa, sekaligus wujud nyata kontribusi mahasiswa dalam pengabdian kepada masyarakat, khususnya pelajar tingkat menengah atas.
Dalam penyuluhan tersebut, mahasiswa membahas beragam topik yang relevan dengan kehidupan remaja Gen Z, seperti tekanan akademik, ekspektasi sosial, overthinking, serta dampak penggunaan media sosial terhadap kesehatan mental. Tak hanya itu, mereka juga mengajak para siswa untuk mengenali tanda-tanda kelelahan mental (burn out) dan memberikan tips untuk mengatasinya melalui teknik manajemen waktu, mindfulness, dan pola komunikasi sehat.
“Fenomena burn out tidak hanya terjadi di dunia kerja, tapi juga sangat rentan dialami oleh pelajar. Kegiatan ini kami adakan agar siswa-siswi MAN 1 Kota Madiun mampu menyadari pentingnya menjaga keseimbangan antara belajar, istirahat, dan kehidupan sosial,” ujar koordinator kegiatan sekaligus mahasiswa semester 6 Ilmu Komunikasi UMPO.
Selain penyuluhan, mahasiswa juga melakukan sesi wawancara langsung dengan beberapa siswa sebagai bagian dari riset lapangan. Wawancara ini bertujuan menggali lebih dalam pengalaman, tantangan, dan cara pelajar menghadapi tekanan yang mereka alami selama menjalani proses pendidikan di era serba digital.
Kepala MAN 1 Kota Madiun, menyampaikan apresiasi terhadap kegiatan ini. “Kami sangat mendukung kegiatan edukatif seperti ini. Mahasiswa hadir bukan hanya sebagai akademisi, tapi juga sebagai agen perubahan yang peduli pada generasi muda,” ungkapnya.
Para siswa pun terlihat antusias dan aktif berpartisipasi dalam diskusi serta sesi tanya jawab. Banyak dari mereka mengaku baru pertama kali mendapat ruang terbuka untuk membicarakan tekanan mental yang mereka alami.
Kegiatan ini diharapkan menjadi langkah awal dalam membangun kesadaran kolektif tentang pentingnya kesehatan mental remaja, serta mempererat hubungan antara perguruan tinggi dan lembaga pendidikan tingkat menengah di wilayah Jawa Timur.
